Wed. Jan 15th, 2025

Aksi Ledakan Las Vegas Penyidik AS Tak Temukan Motif Politik

Aksi Ledakan Las Vegas

Aksi Ledakan Las Vegas Penyidik AS Tak Temukan Motif Politik Seorang veteran militer Amerika Serikat yang menjadi pelaku peledakan
truk Tesla Cybertruck di Trump Hotel Las Vegas, Nevada, pada 1 Januari lalu, melakukan aksinya tanpa ada “rasa kebencian” terhadap
Presiden AS terpilih Donald Trump.

Ledakan yang terjadi di sebuah area publik pada akhir pekan lalu sempat memicu kekhawatiran publik akan kemungkinan aksi terorisme.

Namun, setelah melakukan analisis mendalam, penyidik federal dan lokal menyimpulkan bahwa insiden ini kemungkinan besar terkait
dengan konflik pribadi atau tindakan individu yang tidak berhubungan dengan agenda politik.

Aksi Ledakan Las Vegas

Tesla Cybertruck Meledak Didepan Hotel Trump, Pelakunya Militer Angkatan Darat - Radar Tuban

Hal itu disampaikan Sheriff Kevin McMahill dari departemen kepolisian metropolitan Las Vegas pada Jumat (3/1), sebagaimana dilaporkan Fox News.

Menurut dia, insiden itu merupakan “kasus bunuh diri tragis yang dilakukan seorang veteran perang yang bergelut dengan gangguan stres pascatrauma
(PTSD) dan masalah-masalah lainnya”.

Satu-satunya korban tewas dalam peristiwa tersebut adalah si pelaku, Matthew Livelsberger (37). Sementara, tujuh korban lainnya terluka akibat aksinya itu.

Sebuah catatan jurnal yang mendokumentasikan pergerakan terakhirnya beserta manifesto yang menunjukkan perjuangannya menghadapi PTSD berhasil
diperoleh dari salah satu dari dua ponsel LiveIsberger.

Menurut penyidik, kedua catatan tersebut tak menunjukkan kebencian terhadap Trump ataupun motif politik apapun terkait serangan, meski muncul kesan
simbolis atas penggunaan mobil Tesla Cybertruck yang dibuat perusahaan milik Elon Musk, seorang pendukung utama Trump.

Livelsberger juga diketahui terdaftar dalam organisasi “No Labels”, sebuah partai politik yang mendukung kerja sama bipartisan dan menolak ekstremisme di AS.

Riwayat pemilu Livelsberger yang diterima dari pejabat daerah El Paso di Colorado menunjukkan bahwa ia terdaftar di partai tersebut pada 2020, kemudian mendaftar
ulang pada Juli 2024 dan menggunakan hak pilihnya dalam pemilu November 2024.

Sementara itu, telah dipastikan bahwa LiveIsberger, seorang personel operasi khusus yang tergabung dalam Grup Pasukan Khusus ke-10 Angkatan Darat AS, aktif
di militer sejak 2006 dan telah mencapai pangkat sersan kepala.

Selain telah mendapat tanda jasa, pelaku diketahui terkait dengan pangkalan militer Fort Liberty di Karolina Utara dan telah menyelesaikan tugas bersama
Garda Nasional dan pasukan cadangan Angkatan Darat AS.

Saat Livelsberger melakukan aksinya, ia diketahui tengah menjalani cuti yang disetujui posnya di Jerman.

“Kami terus mengkaji riwayat dan afiliasi yang bersangkutan, tetapi sejauh ini tak ditemukan adanya kebencian terhadap presiden terpilih (Donald Trump),” ucap McMahill.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.