Nilai Tukar Rupiah Menguat Menjadi Harga Rp16.197 Per Dolar AS petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah
gerai penukaran mata uang asing di jakarta jumat (2/1/2025).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (2/1/2025) ditutup menguat 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.197
per dolar AS didorang oleh intervensi Bank Indonesia.
Penguatan rupiah ini didukung oleh beberapa faktor, salah satunya adalah arus masuk dana asing ke pasar modal Indonesia.
Nilai Tukar Rupiah Menguat Rp16.197 Per Dolar AS
Investor global mulai menunjukkan kepercayaan terhadap prospek ekonomi Indonesia, terutama setelah rilis data ekonomi yang menunjukkan
pertumbuhan stabil dan inflasi yang terkendali.
Kinerja ekspor yang solid di sektor komoditas, seperti nikel dan batu bara, juga turut menopang mata uang domestik.
Selain itu, keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan di tingkat yang kompetitif memberikan sinyal stabilitas yang positif.
Kebijakan ini dinilai efektif dalam menjaga daya tarik aset keuangan Indonesia di mata investor asing. Bank Indonesia juga terus aktif melakukan intervensi
di pasar valuta asing untuk menjaga volatilitas rupiah tetap terkendali.
Penguatan Tukar rupiah terjadi di tengah melemahnya dolar AS di pasar global. Data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan, seperti penurunan pertumbuhan
lapangan kerja, mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat kenaikan suku bunga ke depan.
Dari sisi domestik, para pelaku usaha menyambut baik penguatan rupiah Kurs yang lebih stabil memudahkan perencanaan bisnis, terutama
bagi perusahaan yang bergantung pada impor bahan baku.
Bagi masyarakat, penguatan rupiah dapat berdampak positif pada harga barang impor, yang berpotensi menjadi lebih terjangkau Hal ini dapat membantu
menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
Di sisi lain, eksportir mungkin menghadapi tantangan karena barang mereka menjadi relatif lebih mahal di pasar internasional, tetapi dampak ini diharapkan
tidak terlalu signifikan jika didukung oleh peningkatan efisiensi dan diversifikasi produk.
Secara keseluruhan, penguatan rupiah menjadi angin segar bagi ekonomi Indonesia Meski demikian, tantangan ke depan tetap perlu diantisipasi
dengan kebijakan yang bijak dan responsif.
Dengan terus menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat daya saing, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan
yang lebih inklusif dan berkelanjutan.